Jumat, 06 Maret 2015

Menduniakan Indonesia Dengan Event Jazz

Indonesia sekarang boleh menyombongkan diri melalui musik, ialah Java Jazz Festival yang mampu membuat indonesia menjadi terkenal di mata dunia. Event jazz ini adalah event jazz terbesar di dunia yang sudah diadakan 11 kali secara berturut-turut yang dimulai pada tahun 2004 silam dengan menampilkan musisi luar dan dalam negeri. 

Hari ini tepatnya tanggal 6 maret 2015 Event Jazz terbesar di dunia ini di buka dengan penampilan Farrah Di dan jei angklung yang bermainan jazz fusion dengan tidak menghapuskan musik etnik indonesia. Sedangkan di panggung lain UPH Conservatory  Orchestra bermain lagu-lagu nusantara dari sabang sampai merauke dengan cara yang lain,yaitu bermain swing. Echa soemantri yang notabene mahasiswa UPH (universitas pelita harapan) pun bermain drum pada project kali ini.



Berselang  1 jam Hendrik Meurkens pun bisa meramaikan panggung C2 Brava Radio Hall dengan bermain samba jazz dan mereka pun menamai samba jazz east, Musisi yang lahir di jerman 40 tahun silam ini pun membuat penonton terkagum dengan alunan nada -nada yang keluar dari harmonica yang ia mainkan.

Tepat pukul 9 malam musisi asal amerika ini mampu membuat hall A2 yang terkenal besar itu menjadi penuh dan penonton pun sangat menikmati musik mereka. Michael league yang memimpin band ini pun terlihat menggunakan baju tim sepakbola lokal asal jakarta persija jakarta. Kali ini mereka datang kejakarta dengan personil yang lebih lengkap.

Di jam yang sama Jumaane Smith feat Ron King Quintet berhasil membuat pengunjung di hall B1 ini menjadi lebih santai. Disana penonton banyak yang menggunakan luasnya hall untuk tempat beristirahat dengan berbaring-baring sambil menikmati alunan musik dari mereka yang ada di atas panggung.

Tak hanya musisi luar negeri yang mampu memukau penonton, musisi asal indonesia pun bisa memukau penonton mulai dari stage outdoor,booth kecil dan panggung yang besar, Dian Pramana Poetra lah yang membuat hall D2 menjadi sangat-sangat penuh bahkan ada penonton yang tidak mendapatkan kursi dan harus rela berdiri demi menonton musisi legendaris asal indonesia tersebut. Musisi yang pernah berkolaborasi dengan dedi dukun ini mampu mengolah Hall D2 menjadi ajang reuni bagi penikmat musik tahun 80an.




Setiap tahunnya java jazz tidak berhenti membuat penikmat jazz menjadi bingung karena jadwal musisi, kali ini dian pramana poetra harus berbenturan jadwal dengan Kenny Lattimore yang baru pertama kali datang ke indonesia dan langsung mendapatkan panggung utama di D2 hall. Lagu-lagu seperti love me back , never too busy dan days like this dibawakan dengan sangat baik oleh ia dan hall D2 pun terisi penuh dengan penikmat jazz.
Java jazz hari pertama resmi ditutup oleh Jarod Lawson yang bermain di hall A1 dan berbenturan dengan musisi yang sangat hitz pada tahun 90 dan 2000an di indonesia yaitu sheila on 7 yang bermain di hall A3.




#Jazzevent



Tidak ada komentar:

Posting Komentar